Jumat, 18 Februari 2011

Luka yang Tersakiti (lagi)

Hatiku perlahan menitikan air mata kesedihan saat kata-kata itu terucap dari bibir manismu
  Rasa ini perlahan berubah menjadi rasa kecewa yang tumbuh dalam sanubariku, dan
Dengan diam, namun dalam
  Pikiranku terikat oleh khilaf mu

Khilaf kecil mu yang mampu menggoyahkan dinding cintaku untukmu
  Hati ini sudah terlalu rapuh untuk menahan luka yang kau buka kembali
Perasaan ini  sudah terlalu lelah untuk merasakan semua sakit ini
  Dan langkah ini pun sudah mulai tertatih untuk terus mencari
Mencari hati yang lain untukku berbagi

Puing-puing hatiku kini mulai menari-nari di altar hatiku
  Berharap suatu hari nanti ada seseorang yang menyatukan nya kembali
Kini kurelakan dirimu pergi bersama segenggam kasih sayang yang pernah kuberikan untukmu
  Kini biarlah aku sendiri
Termenung di satu senja di sebuah taman kota
  Bersama hembusan angin sore yang mengiringi datangnya sang malam

1 komentar: